Disini Sekilas tentang blog anda :

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. tempor ac lectus. Praesent quis sagittis odio. Aliquam pellentesque mattis lectus ut tincidunt. Vivamus vel metus libero, ac vehicula neque. Vivamus mauris justo, fermentum nec suscipit nec, tempor ac lectus. Praesent quis sagittis odio. Aliquam pellentesque mattis lectus ut tincidunt. Vivamus vel metus libero, ac vehicula neque. Sed ut est interdum nulla condimentum pulvinar sit amet vitae ante. Ut sodales blandit lacus.

Blog page :
Subscribe :

Dapatkan artikel terbaru memalui e-mail, hanya dengan memasukan alamat email anda pada formulir dibawah ini:

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Phone : 085721521021 e-mail : someone@gmail.com

Follow on
Click Tohary!

Mister Tohary

Haloo

MAKAN SAMBIL BICARA, I DON’T LIKE THAT!

"MAKAN SAMBIL BICARA, I DON’T LIKE THAT!

Selayaknya makhluk hidup, pasti tidak bisa terlepas dari berbagai kebutuhan, baik kebutuhan pokok (primer), maupun kebutuhan tambahan (sekunder dan tersier). Terutama kebutuhan yang sifatnya pokok dan tidak bisa ditunda, seperti kebutuhan pangan.
Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan sangat membutuhkannya, karena hal itu merupakan salah satu faktor utama pendukung agar ia tetap bertahan hidup dan sumber energi untuk melakukan berbagai aktivitas.
Seorang pakar kesehatan mendeskripsikan akan fungsi makanan, yaitu sebagai barikut:
• Untuk memberikan tenaga atau energi pada tubuh makhluk hidup sehingga dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
• Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
• Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh.
• Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia.
Jelaslah bahwa makanan itu sangat penting bagi tubuh kita. Tentunya makanan yang kita makan pun harus sesuai dengan kebutuhan gizinya, jangan sampai kekurangan atau kelebihan, dan yang paling penting halal dan thoyib, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 88:
       •      
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”

Namun, terkadang orang tahu betapa pentingnya makan tetapi tdak tahu tata cara dan etika makan sesuai dengan sunnah dan utswah Rasulullah saw. Makan pun kebanyakan asal makan sajayang penting kenyang, hal ini salah dan harus diperbaiki. Tata cara dan etika makan sesuai dengan sunnah dan utswah Rasulullah saw. Yaitu:
1. Membaca basmallah
2. Duduk dengan baik, tegap dan tidak menyandar
3. Mencuci tangan sampai bersih
4. Tidak banyak bicara
5. Tidak berlebihan, dst.
Yang akan saya gambarkan mengenai ketidaksukaan saya ketika kita sedang makan berjamaah, tetapi ada diantara jemaah tersebut yang makan sambil banyak bicara, alasan saya jelas mengapa saya tidak suka hal demikian, karena sudah menyalahi aturan main tata cara makan yang baik ala Rasul, selain itu sangat mengganggu jemaah yang lain. Serta yang paling parah ketika makanannya sampai keluar dari mulut dan mengotori makanan-makanan lainnya. Masya Allah, sungguh tidak sopan.
Satu hal lagi yang menyebabkan Rasul melarang jangan banyak bicara ketika makan, yaitu sudah sesuai dengan dunia medis bahwa dihawatirkan terselek ditenggorokan. Sangat masuk akal menurut saya, terlebih lagi tidak mungkin seorang Utusan Allah melarang sesuatu tanpa maksud dan tujuan. Semoga ada hikmah yang bisa kita petik dari ayat-ayat Allah ini, Amiin.
Wallahu’alam Bishawaff.


Oleh : Tohary
Tags: Makan ala Rasul
"
MAKAN SAMBIL BICARA, I DON’T LIKE THAT!

Selayaknya makhluk hidup, pasti tidak bisa terlepas dari berbagai kebutuhan, baik kebutuhan pokok (primer), maupun kebutuhan tambahan (sekunder dan tersier). Terutama kebutuhan yang sifatnya pokok dan tidak bisa ditunda, seperti kebutuhan pangan.
Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan sangat membutuhkannya, karena hal itu merupakan salah satu faktor utama pendukung agar ia tetap bertahan hidup dan sumber energi untuk melakukan berbagai aktivitas.
Seorang pakar kesehatan mendeskripsikan akan fungsi makanan, yaitu sebagai barikut:
• Untuk memberikan tenaga atau energi pada tubuh makhluk hidup sehingga dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
• Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
• Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh.
• Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia.
Jelaslah bahwa makanan itu sangat penting bagi tubuh kita. Tentunya makanan yang kita makan pun harus sesuai dengan kebutuhan gizinya, jangan sampai kekurangan atau kelebihan, dan yang paling penting halal dan thoyib, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 88:
       •      
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”

Namun, terkadang orang tahu betapa pentingnya makan tetapi tdak tahu tata cara dan etika makan sesuai dengan sunnah dan utswah Rasulullah saw. Makan pun kebanyakan asal makan sajayang penting kenyang, hal ini salah dan harus diperbaiki. Tata cara dan etika makan sesuai dengan sunnah dan utswah Rasulullah saw. Yaitu:
1. Membaca basmallah
2. Duduk dengan baik, tegap dan tidak menyandar
3. Mencuci tangan sampai bersih
4. Tidak banyak bicara
5. Tidak berlebihan, dst.
Yang akan saya gambarkan mengenai ketidaksukaan saya ketika kita sedang makan berjamaah, tetapi ada diantara jemaah tersebut yang makan sambil banyak bicara, alasan saya jelas mengapa saya tidak suka hal demikian, karena sudah menyalahi aturan main tata cara makan yang baik ala Rasul, selain itu sangat mengganggu jemaah yang lain. Serta yang paling parah ketika makanannya sampai keluar dari mulut dan mengotori makanan-makanan lainnya. Masya Allah, sungguh tidak sopan.
Satu hal lagi yang menyebabkan Rasul melarang jangan banyak bicara ketika makan, yaitu sudah sesuai dengan dunia medis bahwa dihawatirkan terselek ditenggorokan. Sangat masuk akal menurut saya, terlebih lagi tidak mungkin seorang Utusan Allah melarang sesuatu tanpa maksud dan tujuan. Semoga ada hikmah yang bisa kita petik dari ayat-ayat Allah ini, Amiin.
Wallahu’alam Bishawaff.


Oleh : Tohary
Tags: Makan ala Rasul

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentarnya...